18/10/08

Coretanku 00.42 181008

Dalam sebuah penantian perempuan ini selalu berharap dia datang dengan senyuman. Tapi malam ini dia tidak tersenyum, dia menangis dan menangis. Menunduk dalam kesalahan yang dia buat. Aku tak menyangka ini terjadi. Dia berani untuk meminta maaf pada seorang perempuan yang sudah hancur dalam penantiannya. Akupun menangis, merintih kesakitan, teringat luka yang sampai saat ini belum kering. Tuhan salahkah aku jika perempuan ini masih merasa aku terluka?
Perempuan ini masih terlalu rapuh, perempuan ini sudah memaafkan, tapi rasa sakit masih ada. Rasa bencipun masih tergambar jelas. Tuhannnnn...maafkan perempuan ini.
Semua kembali dalam bayangan 1 tahun yang lalu. Senang gembira sakit semua ada, sangat jelas ketika dia mengusirku. Sangat jelas!
Tuhan...Aku menerima maafnya untukku, aku yakin Kau tau apa yang terbaik untukku
Untuknya...

Aku masih mencintaimu
Tanpa alasan
Tapi semua sudah membuatku sadar
Dalam pilihan hidup
Aku tahu
Semua adalah yang terbaik
Aku takkan lagi menantimu
Dalam setiap nafasku
Aku hanya ingin kau mengerti
Dalam setiap hubungan
Hargailah itu
Harta status ga akan membuatmu tersenyum
Jika hatimu terus berontak
Aku percaya
Bahagia ada padamu
Dan bahagiaku ada padaku
Tuhan sudah mengaturnya
Termasuk kau membuat perempuan ini
Sejenak terduduk lemas tak berdaya

2 komentar:

  1. Wah puisinya dalem puanget mba, sabar aja ya mba, mungkin tuhan punya rencana yg terbaik buat rien. Aku lagi mobile jadi gag ira add malam ini,tapi kalo rien mau add duluan juga gak apa2

    BalasHapus
  2. Waduh, puisinya sepertinya bertema tentang kesedihan nih. Yang sabar ya... :D

    BalasHapus