15/01/09

Terima Kasih...

Terima kasih sayang...
Senyum itu ada untukku
Terima kasih sayang...
Kau hadir lagi untukku...
Perempuan itu tersenyum lagi

12 komentar:

  1. menyapa pada perempuan itu... (ini yang mestinya ia dengar) :
    jangan gelisah,
    apalagi menangis,
    hapus butiran air di pelupukmu,
    itu, membuatku sedih...
    dengarlah sayang,
    takkan lagi aku meninggalkanmu...

    BalasHapus
  2. Anonim1/16/2009

    Jangan pernah berkata tidak bila hatimu mengiyakan,..
    bila sakit ini akan berlalu
    bila kerinduan akan berbuah keharuan
    dimana tangis tak lagi menjadi kehampaan

    nyambung nggak ya...???

    BalasHapus
  3. Anonim1/18/2009

    aku tersenyum untukmu deh ...

    BalasHapus
  4. Anonim1/18/2009

    Iya sama-sama..terima kasih apa ya? :D

    BalasHapus
  5. ini di khususin buat siapa ya?
    jadi pengen tau..
    :D
    berbakat nih buat jadi penyair..

    BalasHapus
  6. perempuan dan segala atribut keindahannya, adalah penyeimbang. Lelaki dengan segala yang bertengger dibahunya adalah pelengkap. Ketika sama menyatakan ikrar berdamai dengan cinta. Yang muncul adalah pernyataan sikap. Sikap menjadi yang terbaik satu dengan yang lain. Menjadi paling mendekati sempurna untuk membuat indah semua kekurangan. Dan cinta hadir ditengah asmara waktu.

    tabiek
    senoaji

    kikikikikikikikik... cinta cinta satu senyum saja bagaikan pelor Militan, yang mencari sasaran terempuk dari seluruh rangkaian tubuh dan jiwa, hati.

    BalasHapus
  7. wah suatu puisi yang indah,sayang aku gag isa puisi, seandainya mba mau ngajari aku aku siap kok 5x24 jam

    BalasHapus
  8. Anonim1/19/2009

    honey..terima kasih.
    bunga ditaman hatiku merekah, seiring rona merah kembang cinta. yg engkau petikkan tuh mengharumkan relung kalbu. mewangi..

    honey..terima kasih.
    semua cinta yg engkau sematkan. semua keindahan yg kau berikan. semua pelita yg engkau nyalakan. temaram itu tlah berganti..terang adanya.

    honey..terima kasih.
    sebelah jiwa ku tlah kembali

    @misdar 1.18 wib.

    BalasHapus
  9. Anonim1/19/2009

    keep smilling ^_^

    BalasHapus
  10. Anonim1/21/2009

    kawan....
    kemarin aku pun tersenyum...
    karena separuh jiwanya ..
    yang berlayar dilain samudra...
    tlah kembali dipulangkan.
    namun sayang senyum yang kudapatkan..
    tlah membuat orang lain menangis...
    dan merasa kehilangan.

    BalasHapus
  11. Anonim1/21/2009

    sama kayak kang harry, andai kau mau ajarin, aku mau kok diajarin buat puisi yang indah2 kayak puisimu ini, hehe

    BalasHapus
  12. Anonim1/22/2009

    Tuan Rumah

    terima kasih bt semua

    babeh,,,:bagus euy puisinya beh,,:)Kapan ke pwt lagi?
    Brigadista,,,; di sambung2in aja atuh...hehehheee
    Senoaji,,,: hemmm setuju tuh ama komentarnya..:)
    kang hary,,,: diajarin kang? hemm ga kebalik ne....:)
    Anonim,,,: tolong pk nama dunk, biar ga aku delete..hehehhe..ok?
    Ocim ma Jev,,,: makkasih ya...sukses bt kalian
    Opa,,,: ne ga di khususin opa, bt kita semua ko..:)
    Ely,,,: yups, pati kau akan tesenyum bt kamu kawan, cielaaaaa
    Ibu iffah,,,: makaksih bt tulisannya, semangat bu, aku yakin cinta bu iffah bisa meluluhkan orang yang berhati batu sekalipun...:)
    Nirmana,,,: kemana aja ne kakaku yg satu ini, menghilang...jangn ikut2an kang hary atuh mas, aku yg mau belajar ma kalian harusna...:)

    BalasHapus